Hukum dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan

ilustrasi salat gerhana (pixabay/ Karimpulsive)
ilustrasi salat gerhana (pixabay/ Karimpulsive)

MATASEMARANG.COM – Ketika terjadi gerhana bulan, ada ibadah khusus bagi umat Islam yang disebut dengan Salat Khusuf.

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain (Beirut, Darul Kutubil Ilmiyah: 2002), halaman 108 menjelaskan hukum melaksanakan salat gerhana bulan ini adalah sunnah muakkad alias sunnah yang sangat dianjurkan.

Pelaksanaannya pun tidak jauh berbeda dengan gerakan salat sunnah pada umumnya.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Senin Dini Hari, MAJT Gelar Salat Gerhana Bulan

Syekh Nawawi kemudian menjelaskan, salat gerhana memiliki tiga tingkatan.

Pertama adalah paling minimal, yaitu dua rakaat sebagaimana salat sunnah Zuhur.

Kedua adalah tingkat pertengahan dengan dua kali rukuk dan dua kali sujud.

Ketiga adalah tingkatan sempurna, yaitu setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat-surat panjang sesuai kemampuan, misalnya Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa, dan Al-Ma’idah atau seukuran itu.

Rukuk dan sujudnya pun dilakukan sesuai panjang bacaan surat tersebut.

BACA JUGA  Puasa Asyura Tanggal Berapa? Simak Jadwal dan Niatnya

Adapun tata cara melaksanakan salat gerhana bulan (khusuf) tingkat pertengahan adalah sebagaimana berikut:

1. Niat shalat gerhana yang dibarengi dengan takbiratul ihram. Adapun lafal niatnya adalah sebagaimana berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى

Ushalli sunnatal khusuf rak‘ataini lillahi ta‘ala.

Artinya, “Saya niat salat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.”

2. Membaca doa Iftitah.
3. Membaca Ta’awudz dan Al-Fatihah.
4. Membaca surat Alquran dengan jahr (lantang).
5. Rukuk pertama (lama).
6. Bangkit dari ruku (i‘tidal) dengan membaca surat Al-Fatihah kembali dilanjutkan membaca surat yang lebih pendek dari surat pada poin 4.
7. Rukuk kedua (lebih singkat dari rukuk pertama).
8. Bangkit dari ruku (i‘tidal).
9. Sujud pertama.
10. Duduk di antara dua sujud.
11. Sujud kedua.

Pos terkait