Mengulik Manfaat Jalan Nordik

Nordik Abhinaya
Komunitas jalan nordik di Stadion Tri Lomba Juang Kota Semarang. Dok. Abhinaya

MATASEMARANG.COM – Pada sebuah pagi, puluhan orang–sebagian besar merupakan lansia–berjalan bersama menggunakan tongkat di kawasan Tri Lomba Juang (TLJ) Mugas Kota Semarang. Meski hari itu bukan kali pertama rombongan itu “turun gunung” ke TLJ, jalan kaki bertongkat ala komunitas itu tetap menarik perhatian banyak orang.

Komunitas Jalan Nordik Abhinaya–nama kelompok itu–memang sadar menjadi perhatian banyak orang. Kendati demikian, rombongan pejalan kaki bertongkat itu terus melanjutkan langkah kaki dan mengayunkan kedua tongkatnya di lintasan TLJ. Ada yang tiga putaran, banyak pula yang lebih dari itu.

BACA JUGA  62 Persen ASN Jakarta Idap Obesitas, Pramono Kasih Tips Hidup Sehat

Ini memang bukan jenis jogging biasa. Kedua tongkat–mirip tongkat ski–yang digunakan pun bukan gaya-gayaan. Seperti tongkat ajaib, pipa bulat batangan setinggi 90 sentimeter yang digunakan tersebut memberi banyak manfaat bagi segenap organ tubuh.

Bacaan Lainnya

Nama jalan kaki bertongkat itu disebut jalan nordik. Seperti namanya, jalan kaki bertongkat ini berasal dari Nordic, jazirah Skandinavia, yang antara lain melingkupi Denmark, Norwegia, dan Swedia.

BACA JUGA  Rangkaian Kereta Panoramic Kembali Layani Penumpang

Melihat bentuknya, tongkat yang digunakan sebangun dengan yang dipakai berjalan di atas salju para penduduk berhawa dingin itu. Bukan rahasia lagi bahwa rata-rata usia penduduk Skandinavia mencapai 82 tahun lebih, termasuk tertinggi di dunia. Selain iklim yang mendukung dan gaya hidup sehat, tongkat nordik juga diyakini punya andil besar dalam menjaga kualitas kesehatan hingga masa lansia penduduk Nordik.

Studi Manfaat Jalan Nordik

Sejumlah studi memperkuat manfaat nyata atas kebiasaan jalan bertongkat itu.

Pos terkait