MATASEMARANG.COM – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang menyebut ke depan pemerintah melarang pabrik-pabrik besar terlibat penyediaan bahan baku program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Nanik, nantinya seluruh penyediaan menu MBG akan diserahkan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di daerah setempat.
“Kita larang pabrikan nanti untuk menjadi, apa namanya, supplier. Jadi semua, misalnya, biskuit atau apa itu, semua sekarang harus dibuat oleh UMKM, dibuat oleh PKK setempat,” ujar Nanik di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Aturan tersebut nantinya akan tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis.
Menurut Nanik, aturan tersebut salah satunya akan melarang penggunaan bahan pabrikan pada program MBG. Penyediaan bahan baku MBG akan melibatkan UMKM di sektor pertanian dan peternakan.
“InsyaAllah itu, itu masuk dalam Perpres nanti, dalam Perpres antara lain itu, bahwa tidak ada lagi bahan pabrikan yang digunakan untuk MBG,” jelasnya.
Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan percepatan produksi dalam negeri, terutama untuk komoditas susu yang kini mulai sulit diperoleh petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Pemerintah menyiapkan pembangunan peternakan sapi perah terintegrasi dengan target produksi 3 juta liter per hari untuk memenuhi kebutuhan MBG sekaligus konsumsi nasional.
Selain susu sapi, kata Nanik, produksi susu kedelai juga akan ditingkatkan untuk kebutuhan bahan baku di dapur MBG.
















