MATASEMARANG.COM – Wakil Bupati Semarang Nur Arifah mengajak segenap warganya untuk peduli kelestarian bumi dengan mengurangi sampah plastik.
Menurutnya, sampah plastik adalah simbol dari gaya hidup yang tidak berkelanjutan.
“Polusi plastik adalah simbol sekaligus akibat dari cara hidup yang tidak berkelanjutan. Mari pelopori gaya hidup minim plastik,” katanya saat memimpin apel peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Kabupaten Semarang, di Lapangan Pancasila Desa/Kecamatan Bringin, Kamis 19 Juni 2025.
Berdasarkan data United Nations Environment Programme (UNEP), sedikitnya 400 juta ton sampah plastik dihasilkan oleh penduduk bumi setiap tahunnya.
Dari jumlah itu, hanya sekitar 10 persen yang berhasil didaur ulang.
Sisa yang tidak didaur ulang tersebut mencemari tanah, sungai, laut, dan bahkan terdeteksi dalam rantai makanan manusia.
Sehingga Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tema “Hentikan Polusi Plastik” mengingatkan tanggung jawab bersama untuk menghadapi ancaman utama planet bumi.
Saat ini, ancaman nyata bagi bumi dari sisi lingkungan adalah polusi plastik, perubahan iklim, dan hilangnya berbagai keanekaragaman hayati.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang, Budi Raharjo menjelaskan, rangkaian kegiatan peringatan Hari LH, di antaranya resik-resik Rawa Pening, pembersihan sampah massal oleh ratusan peserta di dua titik strategis di Kecamatan Bringin, dan sosialisasi pengelolaan sampah di 16 desa di Kecamatan Bringin.
Pada kesempatan itu, diserahkan pula bantuan tempat sampah dan bibit tanaman produktif kepada masyarakat.